Si Layla

Ih, jalannya waktu udah gak berasa ya! Cepet banget, bok! Btw, gue yakin kalian lagi semangat-semangatnya nih ya, bikos malam ini bakal dimulai perjuangan 10 malam terakhir ramadhan demi bertemu dengan si Layla aka Laylatur Qadr. Atau sebaliknya, perempuan yang belum kedatangan tamu pasti lagi was-was tingkat monas takut gak bisa khatam Qur’an! Beruntunglah kalian para lelaki :))

Eh tapi  mencoba meluruskan beberapa persepsi tentang si Layla. Kata Ustadz, kadang secara gak sadar kita menganggap Laylatur Qadr lebih sebagai piala bergilir yang tahun lalu diraih oleh si anu, dua tahun lalu diperoleh si anu, en mudah-mudahan tahun ini gue yang dapat. Iya apa iyaaa? Ada juga yang secara berlebihan mengait-ngaitkan malam mulia itu dengan beberapa peristiwa alam. Sebagian ada betulnya sih, tapi kebanyakan cuma kabar angin yang diwariskan. Ohiya, ada juga yang mengait-ngaitkan keutamaan malam ini dengan berlimpahnya rejeki selama setahun ke depan. Bah!

Kalo diliat dari arti word by word, Layl berarti malam, Qodr berarti kadar. Which means malam yang memiliki kadar lebih baik dari 1000 bulan atau 83 tahun. Maksudnya, ketika kita membaca Qur’an, sholat en melakukan ibadah dalam rangka ketaatan pada Allah di malam itu, pahalanya ibarat beribadah selama 83 tahun! 

Nah, judulnya aja malam. Berarti bukan benda seperti piala, melainkan waktu yang siapapun pasti bertemu dengannya. Tapi yang membedakan adalah, apa yang kita lakukan di malam itu? Ikhwan kece yang lagi tilawah, akhwatus solehah yang lagi berdzikir, nelayan yang lagi mencari ikan, satpam yang lagi berjaga, bahkan pelacur yang lagi “beraksi” pasti bertemu dengan malam itu. Cuma ya tadi, dalam kondisi apa dia di  malam yang lebih baik dari seribu bulan itu? Beda aktivitas beda yang didapat.

Makanya Rasul biasa menghabiskan 10 malam terakhir dengan beriktikaf. Menyendiri, beribadah, en bertafakur atas apa yang dilakukan kemarin-kemarin. Jadi, kapanpun turunnya Laylatur Qodr itu udah dipastikan beliau sedang dalam kondisi terbaik di hadapan Allah. 

Tapi buat yang imannya masih seujung kuku macam gue, prakteknya susah ya? Godaannya banyakkk! Ya ngantuk, ya tuntutan bantu-bantu jelang lebaran, ya godaan nyari baju buat lebaran (masih jaman?), dll yang membuat detik-detik penghabisan ramadhan jadi gak maksimal. Apalagi kalo tiba-tiba kedatangan tamu. Bah! 

Okeh, segitu aja. Lagi males nulis. Noted, bukan karena lagi semangat beribadah. Hehee, gak, kok! Husnuzhon baget! Cuma lagi serius doa #eeeh :p

8 comments

  1. elam · Juli 29, 2013

    Jadi kalau kita bikin kue di 10 malam terakhir bulan ramadhan, ibarat bikin kue 83 tahun? Wah, dapet berapa toples ya kira2 😀
    Semoga kita semua dapat keberkahan si layla. Aminn…

    • Enje · Juli 29, 2013

      begini nih komennya tukang kue :p

      aamiin

  2. nanay · Juli 29, 2013

    yn lg kedatangan tamu sejak semalam, nje 😥

    • Enje · Juli 30, 2013

      wah sayang sekaliii 😦

  3. kandangmelon · Juli 29, 2013

    eh, udah lama gak main ke kantornya enje. si layla itu emang dambaan semua orang 😀

    • Enje · Juli 30, 2013

      haloooo, Mel(on) :))

Tinggalkan Balasan ke kandangmelon Batalkan balasan