Dijaga Ilmu

Sok iye itu ketika pernikahan membuat lo kisut dalam dunia tulis menulis. Hiks!

Bukan. Ini bukan salah pernikahannya, cuma pribadinya aja yang belum bisa ngatur waktu. Kapan harus mengabdi pada suami, kapan mesti manjain diri salah satunya dengan menulis di sini. Oke, poinnya manajemen waktu gue masih buruk. Wkwk!

Tanpa berpanjang kalam gue mau nulis tentang betapa pentingnya ilmu dalam hidup kita. Ready?

Semalam. Waktu Indonesia bagian Depok. Gak ada angin gak ada hujan, sekonyong-konyong seorang teman di Bangka sana nyamperin via WA. Katanya, kangennn mau belajar lagi bareng gue. Wow, ampas masker kefir macam gue dikangeninnn! 

Sedikit menguji kebenaran ucapannya, gue suruhlah doi buat grup WA yang mengkoordinir teman-teman untuk belajar. Gak nyangka, dalam kedipan mata (kalah dah jin ifrit!) gue sudah tergabung dalam satu grup. Sebut saja namanya “Manis Manja Grup”.

Siapa anggotanya? Beberapa teman lama waktu gue tinggal di Bangka, yang sempat beberapa bulan gue kumpulin untuk jadi korban kesotoyan gue. 

Maksudnya… gue transfer ilmu yang insya Allah manfaat baik teori maupun praktek, yang gue dapat dari proses belajar selama dua bulan tahun kemarin dengan keringat, air mata dan darah! (ini apaan???)

Salah satu fase yang agak nyebelin bagi jomblo mungkin ketika orang dekat kita menikah. Bukan iri. Melainkan ada semacam perasaan teman kita diambil orang yang gak dikenal, hingga membuat kita jadi susah berhubungan lagi dengan teman kita itu. 

Begitupun. Gue nikah. Byarrr! Kelompok belajar kami bubar. Pun dengan secuil ilmu yang Allah amanahin ke gue, ikutan bubar. Huwaaa!

Alhamdulillah… WA yang gue terima semalam menjadi semacam pertanda gue dijagain kembali sama ilmu. 

Masa?

Iya! Dari kapan tau mau ngulang-ngulang apa yang sudah Allah amanahi, apa daya adaaa aja yang bikin gak mulai-mulai. Ya ini belum kelar. Ya itu mesti segera diselesaiin. Dllsb. 

Tiba-tiba aja ada yang minta diajarin, kan, rejeki syekaliii! 

Gue selalu yakin. Gak akan habis ilmu dibagi. Justru, yang ada malah makin dia memperbanyak diri. Mangkanya gue selalu menekankan ke orang-orang yang gue ajarin: cara paling jitu supaya ilmu kita nempel terus adalah dengan  ngajarin ilmu tersebut ke orang lain. Insya Allah… nempel!

Alaysa kadzaalik? Ye, kan? Setuju kan? Kalau punya ilmu jangan pelit yak! Biar ilmu jagain kita! Ihiyyy! ☺