Penawar Hati

image

Kayaknya dulu pernah bilang juga, otak & hati gue seringnya nggak empan dengan kata-kata apalagi buku yang berbau motivasi. Belum lama, waktu emak meninggal, seorang teman datang bertakziyah dengan membawakan buku motivasi yang kesohor “Reclaim Yout Hearth”. Berhari-hari coba gue geluti, apalah daya otak & hati susah mencerna!

Tapi kali ini beda. Nggak ada angin nggak ada geledek, dalam waktu 3 jam aja gue mampu mengkhatami sebuah buku motivasi berjudul “Crayon Untuk Pelangi Sabarmu” karya Nati Sajidah. Jebolan STIU Al Hikmah yang penghapal Qur’an.

Bukan endorse, tapi jujur gue tercerahkan setelah baca buku ini. Kata-katanya selain indah, berisi, mencambuk diri pula.

Gue menyebutnya ini cara Allah meredam keeroran gue beberapa hari belakangan.. Yang tadinya gue pikir sudahlah nggak punya orang tua & kakak perempuan yang biasa memberi tangannya untuk mengelus kepala gue, oh ternyata Allah dengan segala kebaikan-Nya yang nggak pernah pudar walau sering gue layangkan segala buruk sangka atas ketetapan-Nya, menuntun gue baca buku ini.

Tiap halamannya memesona. Cerita & ilustrasinya bikin merenung sampai menitikkan air mata. Puisi-puisinya menggugah!

Penulis tanpa kata-kata menggurui mengajarkan kita pembaca untuk senantiasa sabar dengan segala ketetapan Allah dengan segala turunannya di tiap bab yang halamannya full colour sesuai dengan judul: crayon.

Di beberapa bab yang gue suka, ini salah satunya:

Merebut Peran Tuhan

Tuhan, kita sering kali berebut peran.
Tidak. Bukan kita, tapi aku.
Aku sibuk mengatur hidup, harusnya begini dan begitu.
Setelah ini harusnya itu.
Ironisnya, saat keserakahanku menjadi Tuhan ikut campur pada rencana kehidupan, saat itu pula aku tak berlaku sebagai hamba yang baik.
Sedangkan Kau, yang perannya aku recoki, kemahaan-Mu sama sekali tak terganggu.
Dengan atau tanpa keangkuhanku yang ingin turut campur, Kau trtap Tuhan yang Mahabaik.
Memberikan kehidupan dan mengasuhnya.
Allah, ajari aku agar jadi hamba yang baik.
Dan cukuplah Kau saja yang menjadi Tuhan.

Tak usahlah diri hina ini ikut mengatur urusan-urusan yang sudah ada pengaturnya.

Inilah yang membuat manusia tak bahagia.
Tak pernah merasa cukup dengan apa yang dimiliki,
selalu berambisi merangkai kehidupan sendiri,
dan lupa dia hanyalah seonggok daging;
sekadar menjalankan kehidupan yang telah digariskan.

Boleh berencana, tak kuasa memaksa.
Boleh memohon, tak bisa menentukan.

Ah, inih! Two thumbs up, Sis! 😉

8 comments

  1. rivenskyatwinda · Juli 30, 2015

    beli dimana? alhamdulillah kalau udah baca.. promoin ke anak stiu ya.. :p
    beliau temen seorganisasi di kompaq.. 😉
    semoga sabarnya kian menjulang..

    • Enje · Juli 30, 2015

      Punya Runiii. Nemu ini di kamarnya, kayak nemu harta karun. Bagusss bgt 😉✌

      • rivenskyatwinda · Juli 30, 2015

        alhamdulillah memang bagus kok.. bikinnya penuh perjuangan.. review dong kak.. 🙂

      • Enje · Juli 30, 2015

        Iya. Bagusss. Aq jarang review buku, hehe. Paling banter insight yg aq dpt tiap abis baca buku 😂

      • rivenskyatwinda · Juli 30, 2015

        insight apa dah kak? beli dong kak.. buat kakaknya untuk temannya hehe..

      • Enje · Juli 30, 2015

        Wawasan/pengetahuan klw dr kamus 😂

  2. titintitan · Juli 31, 2015

    kadoin akuuh juga gpp ko qaqaa

    • Enje · Juli 31, 2015

      Insya Allah klw ada rejeki ya Kakaaa 😘

Tinggalkan komentar