Jejaring Cinta

Hollaaa, MPmaania.. Maap-maap nih, malming begini, omongan gue tentang cinta-cintaan lagi. Heheee, harap maklum yeesss. Anak muda gitu lhooo! Daripada ngegalau, mending kita meracau.

Tapi beneran deh, kali ini nggak ada secuilpun niat untuk mengadakan penggalauan massal sejagad maya. Udah capek gue ngegalau mollooo’. Makanya, mending ngomongin temannya Galaksi Cinta: Jejaring Cinta, aja yuuuk…

Pasti pada beloman pernah denger kan, apaan seh Jejaring Cinta? Ada hubungan apa gitu sama jejaringnya spiderman? Siapanya si NJ (Nerry Jane) yaaa?

Heheee… Yang jelas ilmu tentang Jejaring Cinta ini manfaat banget buat para siswa maupun mahasiswa penjunjung lagunya /:rif ~> wo o o o… wo o o o… kusalah naik jurusan…

Merasa, merasa, merasa?

Samma dooonk! -,-

Satu tahun lulus, pertanyaan paling menjengkelkan adalah kalau ditanya kuliah jurusan apa n kerja di mana. Jawabannya dari Sabang sampai Merauke gitu soalnya. Jauuuhhh! Alias nggak nnyambung! Apalagi kalau liat status maupun tweet teman-teman yang masih istiqomah di jalan yang lurus—>sharing hal-hal terkait keilmuannya. Kadang suka malu gemanaaa getoh. Mau nimbrung tapi udah nggak nyambung! Yaujanggg… pura-pura nggak kebaca aja. Heheee.

Sampai kemudian beberapa pertanyaan menari-nari di kepala gue: Apa iya salah jurusan merupakan hal yang salah? Kayaknya nggak juga dah. Yaaa walaupun berawal dari pasrah. Pasti ada maksud lain dari Allah. Pastilah!

Tapi apa yaaah?

Jeng jeeenggg… Ketemu! Ketemu jawabannya! Tepatnya bada baca bagian akhir sebuah novel trilogi keren karya Mas Tasaro (lagi lagi, hihiii)

Yep. Semua karena Jejaring Cinta! Bahwa perjalanan hidup kita sebenarnya merupakan proses membangun Jejaring Cinta! Kita yang menyusun, Allah yang menuntun. Makanya, nggak boleh ada istilah Manyunnn! *idealnya

Mungkin kita, eh gue, suka bertanya-tanya… Yo olohh, kenapa ya gue bisa kejeblos di kampus yang bahkan baru gue tau setelah berhadapan langsung sama form pendaftaran PM*K? Kenapa pula walaupun nggak mudeng sama pelajaarannya, kok gue betah betah ajaa di sana? Kenapa, pa, pa, pa coba?!

Again. Pasti semua karena Doi yang nuntun gue membangun Jejaring Cinta lewat kampus itu. Soalnya kalau nggak lewat kampus itu, bisa jadi ceritanya nggak semanis sekarang ini. Gue bisa kenal kalian MPman MPwati. *ciyyeeeehhh…

Coba kalau seandainya gue ngoyo mau masuk Fisip demi mengejar impian menjadi seorang Anchor. Udahlah kecil kemungkinan lolos SPMB, beloman tentu juga ada stasiun tivi yang mau nerima gue. Yang paling berabenya lagi… bisa jadi kalian nggak akan menikmati tulisan orang keren dan komenan-komenan sama gue. Heheee, siapa gue?!

Sooo… apapun judulnya, mau salah jurusan, lamaran beasiswa yang nggak kunjung di-approve, tempat kerjaan yang kurang sesuai ekspektasi, dllsb. Nikmati aja Jejaring Cinta yang kita bangun ini. Yang jelas, kalau bentuk bangunannya kurang sesuai sama yang kita harapkan, selalu ada yang lebih baik di balik itu semua selama kita selalu minta petunjuk Doi.

Ada buaya makan sayur lodeh…
Percaya deeeeeeeeeeeeeeeeh…!

Happy malmiiinggg ^___^

Gerakan Mengelu-elukan Perkereta Apian Negara You Know What

Sensasional! Kala banyak anker (anak kereta) yang mengeluhkan hingga menghujat perkereta apian negara You Know What, sejumlah anker jurusan Semprong-Manggaria malah mengelu-elukannya.

Hmmm… siapakah mereka? Apa motif utama mereka melakukan itu semua? *tolong dilafalkan pake gaya Feni Ros

Seorang juru bicara gerakan ini yang tidak mau diketahui namanya (inisialnya NJ), mengungkap bahwa apa yang mereka lakukan (mengelu-elukan) sungguh dilakukan dengan penuh kesadaran. Bukan demi mencari sensasi, apalagi mengajak ribut para anker lain di negara You Know What.

“Justru karena kami menginginkan perbaikan perkereta apian negara inilah, makanya kami mengelu-elukan,” papar NJ.

Berikut beberapa elu-eluan gerakan ini:
1. Hey… Elu dulu punya background anker gak sih? Kok kayaknya kereta sangat tidak bersahabat pada rakyat?
2. Halloooh… Elu tau nggak, kereta sudah ada di negara ini sejak kapan? Sejak jaman penjajahan Belanda, Mameeen! Kok masih juga ambu*ad*l jadwalnya!
3. Hay hay… Elu punya jam gak sih di kantor? Kok kereta seringan telatnya ya daripada tepatnya?!
4. Hollaaa… Elu coba deh lebih konsisten. Sebenarnya kereta ke arah Manggaria tuh lewat jalur 3 apa 5 sih di Tana Empok? Kami lelah kalau harus berlari-lari jalur 3-5-3-5 karena ketidak konsistenan elu.
5. Hoooyyy… Elu meskinya tiap pagi ngecek, yang namanya KRL AC tuh sudah baik kah AC-nya? Tau nggak gimana rasanya naik KRL AC yang mahal tapi ACnya gak berfungsi? Berasa dipepes, tawuuu’!
6. Eh eh… Elu kayaknya kudu belajar lebih tentang memanusiakan manusia dah. Pasalnya, mentang-mentang namanya KRL ekonomi, bayarnya murah, kondisinya beneran nggak layak buat manusia. Jorok! Eh, apa jorok itu relatif juga yaaa?
7. Hmmm… Elu kudu ajarin para kenek KRL ekonomi deh. Bahwa memeriksa karcis para penumpang bukanlah tugas formalitas belaka. Memeriksa karcis adalah bukti kesungguhan elu menegakkan peraturan. Jangan salahkan kami kalau kesadaran membeli karcis kami masih kurang yaaa.
8. Terakhir… Akan tiba masanya, Elu pasti dipuji dan diapresiasi. Yaaah… kalau nggak sekarang, 50tahun lagi maybe. Kalau elu juga sudah mau mengapresiasi mereka yang lebih memilih naik kendaraan umum (kereta), daripada kendaraan pribadi.

“Kami sangat berharap, para anker lain mendukung gerakan mengelu-elu yang kami lakukan ini,” tambaah NJ.

Demikian, seperti yang dilaporkan reporter kita: Enjewati.

*just kidding (:

[Serial CR07] Bertepuk Sebelah Kaki

Syubida bidam, lalala lala, pampam pampam cuap…
Orang bilang, cinta itu buta. Hemm, apa iyyaaa?
Menurut gue, justru cinta itu bikin melek, Bray! Dan gue sudah membuktikannya. Kala orang lain banyak yang menghabiskan pagi dengan setengah hati (masih melek-melek ayam), gue nggak dooonk! Pagi begitu indah, menggebu-gebu, mengelora, dllsb buat orang yang lagi jatuh cinta seperti gue. Love is beautifulll! Cinta membuat pagi lo nggak mau merem. Melek teruusss! Heheh.

“Eniwey, lo lagi jatuh cinta sama siapa, Cyynnn?” tuh kan, Ai masih males-malesan menyambut pagi. Abis subuh-an lampu di matanya selalu mendadak tinggal 5 watt. Kasiman, nggak ngerasain jatuh cinta sih doi!

“Udaaah… Makanya yuk ikut gue jogging keliling kampus,” actually nggak mau ajak siapa-siapa sih. Takut diciyehin terlalu dini. Tapi apa daya, udah setengah 6 matahari tak kunjung nongol juga. Gelap banget!

“Ogaahhh. Ntar gue ada…,” eh nih orang, diajak ngomong malah tidur! Yaudin, gue jogging sendiri aja deh. Bismillah.

***

Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbungaaa… Jreng jreng jreng…

Seneng deh. Ini kali ke lima ketemu si kk di tengah jalan pas jogging. Wajahnya beneran menagalihkan dunia gue banget. Emang indah banget ya mencintai itu…

Btw, taukah kalian siapakah Mr X yg sudah membuat hati gue terbang melayang hingga ke angkasa tinggi? (gue taksir, pasti Babehnya si kk itu astronot!)

Bada gue tunjukin orangnya, kata Ai sih selera gue tinggi jali! Bayangin, secara fisik oke punya. Kuliah di fakultas yang oke punya juga. Dan pastinya, agamanya oke punya banget. Hafalannya beuuuwh… tak berbilang dua jari tangan, bow!

Kok gue tau?

Ya tau laaah… Kan gue CS-annya om Google ^___^. Cuma satu nih masalahnya, cuy! Berkali-kali ketemu secara nggak sengaja, doi masih belum ngeh siapa gue ini. Jangankan ngeh, noleh ke gue aja nggak pernah. Bahkan di beberapa acara di mana doi jadi pengisi acaranya dan gue jadi pesertanya, doi masih belum ngeh juga sama gue. Hiks hiks, sedih amat dah gue.

Jadi, apakah ini pertanda Ho atau hipotesisnya gue ditolak mentah-mentah? Hheee, belum tentu. Kan jodoh Allah yang atur. Yah, kalau dipribahasain ibarat cinta yang bertepuk sebelah kaki, kali yaaa? Susah digapainya. Heheh.

“Oy oyyy… Kenapa lo bermuram durja? Eh gue lupa, pasti lo lagi mikirin kisah cinta paling tragis sebumi Indonesia antara Dewi dan… Siapa namana? Udin, yey?” Ini bocah… Ganggu konsentrasi orang aja dah! Tapi biarlah, biarlah kucing mengeong ayam di meja berlalu.

“Eh, diajak ngomong kok diem aja, Cyynnn? Udah nggak usah dipusingin. Tembak aja langsung, ntar keduluan cewek-cewek cantik, lho!” wooottt? Keji!

“Jadi kamsud loh, gue nggak cantik, gituh?” sebelll! Teman macam apa yang merendahkan harkat dan martabat teman sendiri?

“Huuu… Diledekin dulu baru deh beraksi! Ya ngak lah, lo tuh bukan nggak cantik. Cuma kurang cantik, Wi! Ckikik.”

“Asseemmm! Get out from here!”

“Eh tapi beneran loh, Wi. Kalau suka mah bilang aja. Ntar dipendem terus, susah ilangnya loh. Sukur-sukur kalau doi ternyata jodoh lo. Lah kalau bukan, gimana? Bisa-bisa nangis darah lo buat ngelupain doi.”

“Sori dori wori, yaaa. Biar begini-begini, gue masih punya harga diri. Masa perempuan nyamperin duluan? Nehi nehi!” sewot banget gue. Huh!

“Yaaa, terserah aja sih kalau nggak sepakat sama gue. Tapi setau gue, nggak ada yang salah sama perempuan nyamperin duluan. Lah orang udah ada contohnya, kok, istri pertamanya Rasul…”

“Iya, tau. Tapi tetap gue nggak akan. Gengsi bow!”

“Yaudin, kalau gitu lupain! Ngapain juga mencintai mati mati-matian orang yang kenal sama lo juga enggak. Bikin kotor hati lo aja, Wiii, Wi.”

“Biarin! Biarin gue mencintai doi dalam diam. Who knows kan kalau ternyata doi jodoh gue…?”

“Terserah deh, cuma mau bilang… Dari dulu beginilah cinta yang tak seharusnya, deritanya tiada akhir! Met menderitaaa, Patkai rangers! Hhiii”

Asem asem asem! Gue disamain sama ki patkai? Siapa bilang gue menderita? Gue menikmati kok. Eh, emang iya yaaa? Kok gue jadi ragu sama omongan gue sendiri seh? Hedeeeh! -,-

***
Yippiii… Awal minggu yang baik. Ketemu kk lageee! Walaupun cuma di jagad maya, dikonfirm sebagai temannya kk. Komen-komen statusnya walaupun masih belum dikomen balik. Hhaaa, nggak kenapa. Pelan-pelan sajaaa…

“Ciyyeee… Kata Ai, Dewi lagi jatuh cinta, niiiih,” yailah, so lo gitu wooot?! Ganggu aja, kek nggak pernah aja seeeh.

“Yoy, dooonk. Lala lala lala love sooong. Heheh,” buat apa pake ngibul segala? Mending jujur jur jur!

Yes, kk komen balik! Eh eh, tapi kok komenan gue nggak ditanggapin sih? Kok komenan orang di bawah gue ditanggapin? Wah, kambing makan cincau! Kacauuu!

“Semangat banget… Sampe tilawah paginya jadi makin singkat aja. Heheh.”

Males nanggepin. Yang penting tertunaikan sudah tilawah pagi hari ini!

“Tenang, Ndut… Masih ada belasan jam lagi buat tilawah. Ihiiyyy! Di kampus juga gue tilawah kok.”

Mata gue masih nggak bisa lepas nih dari fb. Kejahatan makin menjadi! Semua komentator dikomen balik kecuali komenan gue. Ter-la-luuu…

“Iya deh iyaaa. Susah ya kalau ngomong sama orang yang lagi jatuh cinta. E* kambing dibilang Ch*Ch*. Sendal Swall*w dibilang Cr*cs! Hati-hati aja. Cinta itu buta!”

Huh, ini dia nih. Satu lagi jamaah yang mengatakan kalau cinta itu buta. Basi! Jelas-jelas sudah dua bulan ini gue absen dari tidur bada subuh! On terus hari-hari gue. Cemunguuudh terus. Nah, apanya yang buta coba?!

“Udah lupain ajaaa… Dijamin kecewa deh kalau nggak ngelupain si kk lo itu. Yayaya, lupain yaaa…” Hadeuw hadeuw, gue yang lagi jatuh cinta, kenapa si Dangdut yang reseh? Pake nyuruh gue buat ngelupain lagi! Oh nooo… Nggak akan!

“Kenal sama Ria anak Mipa05, kan? Yang cantik itu lhooo…”

“Kenal. Emang kenapa? Dia mau pindah ke kost kita?” Hellooow… Nggak adakah topik lain? Kenapa jadi nyambung ke Ria anak BEM Un, sih?

“Ya bukanlah. Dia cuma mau nikah bulan depan…”

“Uhyeeeh? Selamet dah. Wajar sih. Orang cantik emang kudu dipercepat, biar nggak ada…”

“Sama ka Udin nikahnya…” Tunggu, tunggu… Siapa tadi?

“Udah lupain aja, Wi. Berarti emang dia bukan yang terbaik buat Dewi. Cup cup…”

***

“Yuk donk… Para single berprinsip, mana semangatnyaaa? Masa jogging segini aja udah loyo?”

“Wiii… Tungguin kita donk! Abis makan apa cih? Semangat aja dah!” yah si Nanad… Susah emang kalau jogging sama bayi. Nggak bisa capek barang sedikit!

“Namanya juga olah raga. Kudu semangaaaddd, biar keringetnya banyaaak!”

“Ehem… Bukan karena mau ketemu si kk lagi kan, Cyynnn?” Eh…

“Ya bukanlah. Kan doi udah ada yang punyaaa. Ngapain berharap sama orang yang bahkan kenal juga enggak sama kita. Bukan begetoh, Ndut?” Hebatnya orang sanguin. Heheh.

“Nah, gicu dooonk!”

“Yeeaaah… Lupakan atau ungkapkan!”

“Hareee gene jade secret admireeeer? Nggak jamaaan!”

*Hahaaa. Tolong jangan percaya statement terakhir gue. Karena sesungguhnya, biar kata di depan mereka gue tampak tegar n seperti nggak pernah ada apa-apa, tapi di hati yang terdalam, benar kaa siAi. Nangis darah alias butuh usaha berlipat-lipat buat nuntasin perasaan ini. Apalagi buat kalian pemilik karakter mellow yang nggak ada abis-abisnya, nggak guna banget mencintai seseorang yang belum layak dicintai. Karena kalau nggak, lagi-lagi benar Ai bilang: dari dulu beginilah cinta yang tak seharusnya, deritanya tiada akhir!Xixixi…

Mending bangun cinta aja deh yuuukkk… Nanti sama yang sudah jelas kehalalannya ntuk membangun cinta bareng. Hheee, sok banget ya gue?! (:

*tebak-tebak, ini kisah nyata atau fiksiii? XD

Tolooong… Gue Ogah Tenar!

Hallohaaa, MPmaniaaa (:
Adakah di antara kalian yang menggandrungi Maher Zain?
Kalau ada, pas banget! Karena kali ini gue bakal meracau nyangkut sama Masbro yang satu ini.

Fyi bukan maksud mau pamer nih… siang tadi untuk yang entah ke berapa kali, takdir kembali mempertemukan gue dengan doi. Dan masih seperti dulu, gue biasa-biasa aja tuh. Hhaaa.

Suka sih sama lagu-lagunya. Tapi gak suka-suka amat. Jadi walau sering dapat kesempatan buat ketemuan sama doi, ya biasa-biasa aja. No special impress. (: *Maaf ya, para fans Masbro MZ.

Tapi biar bagaimanapun gue kudu bersyukur juga sih. Pasalnya karena melihat doi lah gue mau berhenti jadi orang tenar. Cukuplah menjadi MC di panggung utama IBF 2012, jadi 3rd speaker di salah satu acara pengajian remaja di stasiun tv nasional, dan jadi blogger lumayan produktif di jagad MP (standar gue lho) *hheee, tukang pamer yang minta ditimpuk!

Ceritanya tadi gue nemenin teman buat wawancarain Masbro. Kami dapat sesi paling akhir. Sekitar pukul 14 siang.

Sebelumnya, dari pihak Sony gue dengar kalau Masbro baru aja selesai cek sound buat konser mini-nya sore ini di Kelapa Gading. Nggak heran, raut muka dan aura Masbro terlihat beda. Ada gurat-gurat keletihan yang terpancar di antara senyum manisnya yang nggak pernah padam. Jawaban dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan pun terasa ada beda dari tahun kemarin yang selalu doi jawab dengan antusias.

Mana kemarin pas preskon doi keseleo ngucap beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Seperti sinetron jadi pesantron. Latihan jadi lahitan. Cepat jadi capa. Abis doi diketawain n dicengin sama para hadirin. Kasiman!

Belum lagi ada seorang teman seprofesi yang menyayangkan, ‘kok satu pertanyaan yang lagi hot doi gak tau sih?’

Yo olooohhh… seketika gue mendadak kasihan sama Masbro. Aku berlindung dari ketenaran dan dipuja-puji orang, ya Allah.

Emang suaranya keren abis. Lirik-lirik lagunya okeh. Tampangnya selalu charming. Gaya pakaiannya trendy. Kemampuan balik layar di dunia musiknya juga TOP. Tapiii… Masbro jiga tetaplah manusia yang bisa capek, bete, salah, dan gak selalu update berita dunia Islam kekinian.

Kayaknya nggak adil ya kalau kita menuntut kesempurnaan dari sang pujaan. Nggak boleh ada cela barang sedikit dari mereka yang kita kagumi. Karena mereka juga sama kayak kita. Manusia biasa.

Bahkan Rasulullah yang sempurna aja gak boleh kita kultusi (tapi wajib diteladani), apalagi Masbro yang cuma manusia biasa. Ya, kan?

Begitupun dengan kalian yang menggandrungi si Enje ini. Ingatlah selalu kalau Enje sama seperti kalian. Ada kalanya ia bisa dengan lancar menuliskan segala sesuatu. Ada kalanya ia dudul dalam menulis. So, kalau ketemu Enje di jalan, tolong jangan lagi memburu tanda tangannya, ya.

Hheee, siapa lo, Nje? (: